http://www.eramuslim.com/berita/dunia/305/06154629,6369,1,v.html
eramuslim - Ratusan mahasiswa asal Asia yang seharusnya diterima belajar di Universitas California di Barkley, harus rela gagal memasuki perguruan tinggi tersebut. Universitas California yang mempunyai banyak hubungan dengan mahasiswa Asia, akan melarang ratusan mahasiswa Asia untuk ikut dalam perkuliahan karena khawatir membawa virus SARS (Sudden Acute Respiratory Syndrome). Robert Berdahl, Rektor Universitas mengatakan dalam sebuah selebaran yang disebaluaskan di situs Universitas tersebut, bahwa ada sejumlah peraturan baru yang akan diterapkan untuk mahasiswa asal Hongkong, Taiwan, China, dan Singapura sehingga mereka dilarang mengikuti perkuliahan.

Ketentuan itu dikeluarkan setelah sejumlah rapat intensif dilakukan antara para dosen, pejabat kampus dan pejabat setempat, terkait upaya memelihara kesehatan di kampus. “Berdasarkan seruan kuat dari kepala urusan kesehatan kota Barkley, kami dengan berat mengatakan bahwa kami tidak akan menerima pelajar dari wilayah-wilayah tersebut. Ketetapan ini akan mempengaruhi ratusan mahasiswa yang seharusnya kami terima. Namun kami akan mengembalikan berkas-berkas yang mereka ajukan seluruhnya,” ujar Robert.

Untuk mengatasi penyebaran virus SARS, pemerintah Jepang (6/5/2003) menyebutkan mereka tengah mempelajari upaya membantu Cina. Di Cina hinga kini tercatat 206 orang meninggal akibat SARS, sementara total orang yang terjangkit virus yang belum ditemukan obatnya itu mencapai 4280 kasus. Menurut Menteri kesehatan Jepang kepada Reuters, pihaknya telah menerima perminataan bantuan dari Cina untuk memerangi penyakit SARS. ‘Kami tengah mempelajari apa yang bisa kami lakukan,” katanya.

Diperkirakan ada 7000 an orang yang terjangkit penyakit SARS di seluruh dunia. SARS penyakit yang awalnya seperti influenza itu pertama kali menyebar Guangdong Selatan Cina akhir tahun lalu. Kemudian penyakit itu menyebar di Hongkong pada bulan Maret 2003, dan meluas ke seluruh dunia melalui para wisman.