Sumber : etaiwannews.com

detikcom - Jakarta, Di Indonesia, korban akibat SARS yang meninggal
belum ada. Namun, tahukah Anda telah ada 2 WNI yang meninggal akibat
SARS di luar negeri?

Ini berita menyedihkan tentang nasib tenaga kerja Indonesia di
Taiwan. Tanpa woro-woro, 2 TKW yang bekerja di pecahan Cina itu
dikabarkan meninggal karena wabah mematikan itu. Demikian dilansir
eTaiwanNews.com, Senin (5/5/2003).

Di Taiwan, ada 8 orang yang meninggal karena wabah pernafasan sangat
akut itu. Nah, 2 di antaranya adalah TKW asal Indonesia yang bertugas
merawat pasien di Taipei Municipal Hoping Hospital.

TKW pertama adalah Sri Rejeki, meninggal pada 30 April. TKW kedua
bernama Mubadiyah, meninggal pada 2 Mei di Taipei Hospital di
Hsinchuang. Masih ada 1 TKW yang bekerja di Taipei Municipal Hoping
Hospital yang juga telah meninggal di yaitu Rosita. Rosita meninggal
di Chungsin Municipal Hospital. Namun Depkes setempat belum
memberikan konfirmasi apa kematian Rosita juga karena SARS.

Sebanyak 4 pekerja asing lainnya, yang dilabeli sebagai suspect atau
probable SARS, saat ini masih dirawat di RS. Sedangkan 10 orang
lainnya dikarantina untuk diobservasi. Demikian data Asosiasi Pekerja
Internasional Taiwan.

Untuk mengenang para korban tewas akibat SARS, Pusat Konseling
Pekerja Asing (FWCC) dari Biro Urusan Pekerja Kota Taipei, menggelar
upacara peringatan pada Minggu kemarin di luar stasiun KA Taipei.
FWCC mengatakan, pihaknya akan melakukan apa saja untuk
menginformasikan pada para pekerja asing tentang SARS dan mencegah
korban jatuh lebih banyak lagi.

Para TKW yang meninggal karena SARS itu menurut hukum yang berlaku
mesti dikremasi dalam waktu 24 jam. FWCC merencanakan untuk mengirim
abu jenazahnya ke Indonesia.

Korban juga akan mendapatkan kompensasi berdasar hukum asuransi
pekerja karena kematian mereka diklasifikasikan sebagai kecelakaan
kerja. Sementara, keluarga korban meninggal masih berhak mendapatkan
atas 45 kali gaji dan 100 ribu dolar Taiwan dari pemerintah pusat.

http://www.detik.com/peristiwa/