Sebuah teka-teki kehidupan, yang sadar atau tidak sering timbul di dalam
pikiran kita, mengapa saya tidak sekaya orang lain ? mengapa mereka yang
banyak bermaksiat justru semakin sukses dalam bisnisnya? Apakah ini
sudah takdir saya?
Untuk itu perlu kita kaji firman Allah Ta'ala berikut ini :
"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan
antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah
meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat,
agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat
Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." QS. Az Zukhruf : 43
Bahwa Allah-lah yang mengatur pembagian rezeki kepada hambanya,
Allah-lah yang mengatur penghidupan kita (ma'isyah kita) bukan orang
lain, bukan pelanggan, bukan pimpinan perusahaan dan bukan diri kita,
tapi Allah-lah yang menentukan seberapa banyak rezeki kita hari ini dan
esok.
Lalu Mengapa Allah Menentukan Rezeki Saya Hanya Sedikit ?
Boleh jadi karena Allah tahu batas kemampuan kita, jika diberi kekayaan
melimpah kita tidak lagi ingat kepadaNya, kita akan banyak berbuat
maksiat. Karena Allah Maha Tahu, Dia mengetahui kadar kemampuan kita
dalam menerima fitnah harta.
"Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. " QS.
Al Baqarah : 233
"Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba- Nya tentulah
mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa
yang dikehendaki- Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui
(keadaan) hamba-hamba- Nya lagi Maha Melihat." QS. Asy Syuura : 27
Semua itu terjadi karena Allah tahu kapasitas dan kemampuan kita dalam
menerima ujian kekayaan, semua karena kasih sayang Allah kepada
hambanya, ada orang yang jika diberi kemiskinan maka dia akan bermaksiat
sedangkan jika dia dalam kecukupan maka dia banyak beramal kebajikan.
Sebaliknya ada orang-orang yang diberi kemiskinan justru banyak
beribadah, sedangkan jika diberi kekayaan akan bermaksiat.
"Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan
terhadap umatku ialah harta-benda" HR. Tirmidzi
Kalau Rezeki Sudah Ditakdirkan Lalu Mengapa Kita Harus Berusaha dan
Bekerja ?
Kita tidak pernah tahu takdir kita sebelum takdir itu terjadi, oleh
karena itu tetaplah berusaha bekerja sungguh-sungguh dan banyak beramal
kebaikan untuk menyambut takdir kita, karena kita akan dipermudah menuju
takdir kita.
Tentang masalah ini, jangankan kita, sahabat Rosulullah-pun menanyakan
hal yang sama, buat apa berusaha dan bersusah payah jika sudah
ditakdirkan buruk ?
"Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah
diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha? Rasulullah saw.
bersabda: Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang
berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang
berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang
sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang
sengsara. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: Beramallah! Karena
setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai
orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan
orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang
sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan
orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini:
Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil
dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka
kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar." (Shahih Muslim
No.4786)
Jadi bersyukurlah jika Anda termasuk orang-orang yang dimudahkan dalam
berbuat kebaikan. Selain dari itu, perbaiki kualitas agama kita agar
kita lebih siap menerima ujian baik kekayaan dan kemiskinan, karena jika
kita sudah berbuat baik dengan banyak bersedekah dan bertakwa maka Allah
akan memudahkan jalan kesuksesan kita, sekali lagi renungkan firman
Allah Ta'ala berikut ini :
"Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang
memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah." QS. Al-Lail : 4 - 7
Lalu Bagaimana dengan Mereka yang Berbuat Dosa, Mengapa Mereka Justru
Sukses di Dunia ini ?
Karena mereka telah melupakan peringatan Allah, maka Allah akan
memberikan semua kenikmatan dunia sehingga mereka semakin lupa dan
semakin banyak berbuat dosa yang akhirnya akan di azab dengan
sekonyong-konyong, sesuai dengan firmannya :
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;
sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika
itu mereka terdiam berputus asa." QS. Al An'aam : 44
Jadi berhati-hatilah jika disaat kita banyak berbuat dosa dan maksiat
justru Allah memberi rezeki melimpah!
Ingatlah :
"Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan
mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang
bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah
memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki- Nya tanpa batas." QS
Al Baqarah :212
Wallahu'alam
Ternyata,,,,memang tak semudah yg terlihat,bukan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "MISTERI REZEKI"
Posting Komentar