Nurdin yang berusia lima tahun itu segera lari menemui ibunya setelah adiknya menangis keras-keras.
"Ibu, adik menangis di depan pintu."
"Pasti kamu ganggu, ya?"
"Nggak kok. Nurdin nggak apa-apain."
"Lalu, kenapa adik bisa menangis?"
"Cuma kejatuhan cicak kecil di kepalanya."
"Ah, masa kejatuhan cicak kecil bisa bikin adik menangis?"
"Cicaknya langsung kupukul dengan gagang sapu, Bu.."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Adik Menangis"
Posting Komentar