Masyarakat Madura termasuk masyarakat yang lugu, apa lagi soal teknologi.
Maka diera Suharto untuk menanamkan teknologi di Madura perlu orang khusus, orang jenius yang bisa mudah menyampaikan dan bisa dipahami. Maka ditunjuklah Habibie sebagai seorang teknokrat ulung yang tidak diragukan kapabilitasnya.
Dengan penuh Semangat, Habibie memberi penjelasan " Saudara-saudara, kita harus
bangga bahwa sekarang kita sudah bisa membuat pesawat terbang sendiri,dan sebentar lagi kita akan mencontoh Rusia dan Amerika untuk membuat
pesawat ruang angkasa sehingga kita bisa menikmati indahnya bulan".
Mendengar penjelasan tsb orang madura pun manggut-manggut. Tak disangka ada salah seorang yang duduk paling belakang angkat
tangan, dengan bahasanya yang khas dia angkat bicara " Pak Habibie gung-tanggung kalau harus ke lan-bulan , gimana kalau sung-langsung ke matahari
saja?"
Dengan senyum, habibie memberi penjelasan, "Ma'af bapak-bapak, matahari lain dengan bulan. Kalau matahari itu panasnya berjuta-juta derajat celcius,
jadi belum sampai pesawat itu mendarat maka akan terbakar".
Orang Madura inipun tak kalah ngeyelnya, "Wah kalau gitu yah kita siasati aja".
"Maksud Bapak disiasati gimana", tanya Habibie keheranan. " Lha itu kan persualan pang-gampang, brangkatnya saja sesudah Maghrib".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Masyarakat Madura Pernah Keluar Angkasa"
Posting Komentar