Kondang Tanpa Sehelai Benang

Tidak sedikit artis-artis kelas dunia yang lahir dari majalah Playboy. Baik Playboy mapun si artis saling memanfaatkan untuk bisa mendapatkan popularitas.
Majalah khusus lelaki ini memberi kontribusi atas lahirnya artis-artis kelas dunia. Sebagai contoh Pamela Anderson yang hanya berangkat dari majalah dan kemudian popularitasnya melejit. Pamela Anderson hanya contoh kecil, masih banyak yang lain. Tak sedikit ditempuh para artis untuk bisa terkenal dengan menanggalkan jalinan benang dan berpose syurr.
Playboy sendiri tidak hanya memberi kesempatan artis-artis baru untuk menghiasi halamannya. Tapi banyak artis-artis dunia yang pernah berpose bugil di sini.
Sejak awal langkah majalah ini sudah menarik bagi artis-artis tahun 1950-an seperti Marilyn Monroe (Desember 1953), Zsa Zsa Gabor (Maret 1957), Sophia Loren (November 1957), atau Brigitte Bardot (Maret 1958).
Di tahun 60-an ada Elizabeth Taylor (Januari 1963), Ursula Andress (Juli 1965), Jane Fonda (Augustus 1966), dan Joan Collins (Maret 1969).
Kemudian di era 1970-an ada Linda Evans (Juli 1971), Jane Seymour (Juli 1973), Melanie Griffith (Oktober 1976), Raquel Welch (Februari 1977), dan Farrah Fawcett (December 1978).
Di era 1980-an diramaikan Bo Derek (Maret 1980), Kim Basinger (Februari 1983), dan Morgan Fairchild (August 1986). Sherilyn Fenn (Desember 1990).
Sedangkan di era 1990-an ada Sharon Stone (Juli 1990), Erika Eleniak (sepanjang tahun 90-an), Pamela Anderson (sepanjang tahun 90-an dan 01) Robin Givens (September 1994), dan Drew Barrymore (Januari 1995).
Di antara semua wanita yang berpose di majalah ini, hanya Pamela Anderson dan Erika Eleniak yang memiliki rekor terbanyak. Tidak ada satu edisipun berlalu tanpa kehadiran foto bugil mereka.
Entah itu hanya dalam bentuk gambar kecil, atau berlembar-lembar halaman. Bahkan Playboy sempat mengadakan duet meet pada edisi Agustus 1993 dan Agustus 1994.
Banyak alasan untuk berpose pada majalah khusus pria ini. Bila Erika Eleniak lebih pada faktor permintaan pembacanya, berbeda dengan Drew Barrymore yang melihat tawaran berposenya itu sebagai sesuatu yang menantang, yang sama sekali baru dalam hidupnya.
Sedangkan Jenny McCartney mempergunakan kesempatannya itu sebagai batu loncatan memasuki dunia hiburan, dan inilah alasan yang umum. Jenny tak sia-sia. Lewat berbagai posenya itu, ia enny berhasil masuk ke dunia televisi dan beberapa judul film layar lebar