Oleh : Nur Hasan Atho
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, dikisahkan bahwasannya Abdurrahman bin Auf pernah berkata bahwa pada hari Perang Badar, dia berdiri di tengah-tengah barisan. Saat itu dia melihat ke kiri dan kanan, dan tiba-tiba saja ada dua anak kecil dari kaum Anshar di sampingnya. Salah seorang di antara mereka kemudian berkata sambil mengerlingkan mata pada Abdurrahman, "Wahai pamanku, apakah engkau kenal dengan Abu Jahal?" Abdurrahman menjawab, "Benar, dan apa perlumu dengannya?" Anak kecil tersebut berkata, "Aku mendengar berita bahwa orang itu telah mencela Rasulullah saw. Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam tangan-Nya, sekiranya aku melihatnya, niscaya diriku dan dirinya tidak akan pernah bercerai terkecuali salah seorang di antara kami akan mati." Abdurrahman terkejut mendengar perkataan tersebut. Kemudian yang lainnya juga berkata hal yang sama kepadanya sambil mengerlingkan matanya. Tidak lama kemudian ia melihat Abu Jahal berkeliling di antara kelompoknya. Abdurrahman berkata, "Apakah kalian tidak melihat? Itulah orang yang kalian pertanyakan kepadaku." Mendengar hal itu, lantas keduanya segera menyerang dan menghunjamnya dengan pedang, hingga keduanya berhasil membunuh Abu Jahal. Kemudian keduanya menghadap kepada Rasulullah saw dan memberitahukan peristiwa yang mereka alami tadi. Nabi bertanya, "Siapa di antara kalian berdua yang telah membunuhnya (Abu Jahal)?" Masing-masing mereka berkata, "Kami yang telah membunuhnya." Nabi tambah bertanya kepada keduanya, "Apakah kalian telah membersihkan pedang kalian?" Keduanya menjawab belum. Kemudian Nabi saw melihat sebuah pedang yang masih berlumuran darah di tangan mereka dan bersabda, "Kalian berdua telah membunuhnya." Setelah itu Rasulullah memberikan harta rampasan kepada dua Muadz, masing Mu'adz bin Amr bin Jamuh dan Mu'adz Ibn Afra' ra Sungguh, mereka adalah dua Muadz 'kecil' yang pemberani. Tekad mereka untuk membela Rasulullah sungguh besar. Memang demikianlah mereka dididik. Ketika itu, anak-anak Islam dididik dan dipersiapkan untuk berjuang di jalan Allah dan membela Rasul-Nya. Semoga, kisah kedua Mu'adz itu menjadi inspirasi yang terus menggelorakan semangat juang kaum muda Muslim di negeri ini dalam membela agama mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kisah Dua Muadz"
Posting Komentar