Surabaya: Di balik kegembiraan anak muda merayakan Valentine`s Day hari ini (14/2), tersembunyi bahaya besar. Penularan HIV/AIDS hingga kehamilan tak dikehendaki, jadi ancaman potensial.
Tengara ini dikemukakan dr Andik Wijaya SMSH, Seksolog Surabaya, Selasa (13/2). Pijakannya, ada pergeseran makna hari pengungkapan cinta kasih antar sesama manusia yang tak diharap balasannya justru telah menyimpang.
"Sekarang Valentine's Day nuansanya cenderung romantis dan erotis," tutur dr Andik.
Ia menunjuk meluasnya anggapan hari Kasih Sayang sebagai hari kasih sayang antara laki-laki dan perempuan, sehingga di toko maupun pusat perbelanjaan dijual aksesoris maupun simbol kasih sayang semacam itu. Misalnya, bunga dengan pita merah jambu hingga kartu ucapan.
Tak hanya itu, dr Andik menyoal makanan khas Valentine`s Day berupa coklat yang diyakini ditujukan ke erotisme. Coklat mengandung zat yang disebut Phenyletilamine atau zat yang bisa membangkitkan gairah seksual. Jelas keberadaan coklat bukan tanpa maksud. "Tiap Valentine`s Day, penjualan coklat pasti meningkat, coba saja buktikan," tegasnya.
Bukti lain, lanjutnya, pergeseran makna Valentine`s, di Inggris 14 Februari malah dicanangkan sebagai The National Impotence Day (hari impoten nasional) dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman impotensi 2 juta pria Inggris.
Sedang di AS lebih parah lagi. 14 Februari ditetapkan sebagai The National Condom Week (pekan kondom nasional). "Maksudnya kampanye nasional penggunaan kondom, karena tiap perayaan Valentine`s Day diikuti peningkatan kasus HIV/AIDS. Padahal tingkat kegagalan kondom mencapai 33,3 persen," imbuh dr Andik.
Bagaimana dengan Surabaya? dr Andik menuturkan, tiga tahun lalu ia diundang sebuah hotel berbintang di Surabaya menghadiri pesta Valentine`s. Bonusnya undangan boleh check in sehari bersama pasangannya dengan jaminan tak dicek identitasnya (suami istri atau bukan).
"Jangan kaget kalau tiga bulan kemudian ada anak gadis hamil di luar nikah atau tertular HIV," tandas dr Andik.
Ia mengimbau para orangtua tak ragu memperingatkan anaknya saat mau ke pesta Valentine`s agar tak terjadi hal yang diinginkan. "Valentine`s harus dikembalikan ke makna semula, belajar saling mengasihi, bukan saling menularkan penyakit," tegasnya.(sas)
[http://www.beritakesehatan.com/aids/valentine.html]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to ""Valentine`s rawan AIDS""
Posting Komentar