Gatra.com - Praktek prostitusi saudara kita di sana kian terkuak
lebar.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jacob Nuwa Wea, menyebutkan,
118
wanita Indonesia ditahan di penjara atas sangkaan prostitusi. Ikut
ditahan,
tiga mucikari, juga orang Indonesia. Mereka terjaring razia sejak
tahun lalu.
''Sangat memalukan,'' kata Jacob. Berapa harga keringat pramunikmat
tadi?
Pelanggan boleh beda, tapi bayarannya nyaris selalu sama. Untuk
kencansingkat, rata-rata syarmuth Indonesia itu cuma dibayar 50 riyal,
atau sekitar
Rp 150.000. Bayaran ini jauh lebih rendah dibanding pelacur
Filipina, yang
meski sama-sama kelas jalanan, bayarannya mencapai 200 riyal.
Dijajarkan
dengan bayaran pelacur Arab yang 500 riyal sekali kencan singkat,
nilai cewek
kita makin melorot. Kalau dipadankan dengan kudapan di sana, si ''abu khomsin''--julukan bagi pelacur Indonesia-- hanya setara lima
mangkok bakso.
Itulah sebabnya, jauh sebelum kasus prostitusi ini terkuak lebar,
sudah
kencang desakan agar pemerintah menyetop pengiriman TKW ke Arab.
Toh, program
itu jalan terus, demi devisa.
Baca berita selengkapnya di http://www.gatra.com/index.php?id=29652
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Terperosok Prostitusi di Arab Saudi"
Posting Komentar