POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

Dangerous Kisses

Diposting oleh Masakan On 20.18
Pacaran tanpa ciuman kayak sayur kurang garam. Tapi kebanyakan garam malah nggak enak. Apalagi ada risiko di balik ciuman.


Jujur aja, siapa sih yang nggak pingin ciuman. Apalagi nyium pacar. Ciuman sering dijadiin alasan ungkapan rasa sayang, cinta.

Sayangnya, orang suka lupa daratan. Juntrungannya, ciuman bisa berubah menjadi bencana. Bahaya besar ada di depan mata. Udah banyak kisah begitu. Dari yang mulanya sekadar ciuman sayang, lama-kelamaan jadi ke mana-mana. Sampai akhirnya, ada akibat yang nggak diinginkan. Seperti kehamilan, dan risiko lainnya.

Biar nggak terjebak dengan berbagai risiko yang nyeremin, lebih baik kenali dulu jenis-jenis ciuman dan tentu aja bahayanya.


1. French Kiss

French kiss sebenarnya cuma istilah ciuman yang dilakukan dengan membuka mulut dan memakai lidah. Ciuman ini sering "dimanfaatkan" sebagai ungkapan cinta yang mendalam. Tapi sebenernya french kiss gampang membuat orang terlena. Kalo bibir udah nempel bakal susah lepas. Yang ada adalah keinginan untuk lebih jauh dari sekadar ciuman.


2. Kissing Lips

Sasarannya areal seputar bibir. Biar cuma kecupan, tapi bukan berarti lebih aman ketimbang french kiss. Karena pada dasarnya juga akan menjurus ke jenis ciuman lainnya. Selanjutnya, kamu tau risikonya.


3. Cium Bahu

Ciuman yang ini bisa lebih gawat dari cium bibir. Gimana nggak, targetnya aja di daerah tertutup. Apalagi bahu adalah daerah tubuh paling sensitif nomer dua setelah daerah seputar alat kelamin. Sangat mungkin untuk melakukan keinginan lainnya dan jelas susah distop. Lebih bahaya lagi kalo nyium bahu jalan, urusannya bisa sama rumah sakit.


4. Necking

Necking alias cium-cium seputar leher sebetulnya lebih bahaya dari french kiss. Soalnya leher juga termasuk daerah sensitif. Selain itu, ciuman ini kerap berlanjut ke aktivitas seks lainnya. Misalnya aja love bite alias cupang yang menimbulkan bekas di leher. Kalo leher ada cetakan cupang, wuihhh.... apa kata temen. Biasanya bekas itu lumayan lama ilangnya. Artinya, makin sering aja dicela temen.


5. Cium Kuping

Walaupun ciuman di kuping artinya hanya ingin main-main, tapi tetep berisiko. Kuping termasuk kawasan sensitif. Kalo kebablasan, siap-siap aja dapat masalah kayak Hollyfield waktu kupingnya diembat Mike Tyson. Siapa tau kuping kena gigit karena gemes.


6. Cium Pipi

Ciuman ini umumnya untuk ungkapan rasa sayang, care, atau just to say hello. Biasanya ditujukan nggak cuma ama pacar, tapi juga temen, sodara, ortu. Buat budaya orang barat, hal ini dianggap biasa alias wajar dilakukan. Bahkan dilakukan di depan umum. Di sini, tentu nggak semua orang bisa memaklumi.


7. Cium Dahi

Sama halnya dengan ciuman pipi. Nyium dahi dilakukan buat orang-orang yang dekat sebagai ungkapan rasa kasih sayang. Lantas gimana kalo ditujukan ke pacar? Selama nggak dibumbui nafsu, sekali-kali sih boleh. Asal juga sikonnya tepat. Kalo malah bikin bete, bisa-bisa doi ngamuk berat. (Tari)



PESAN SPONSOR
- Dalam batas tertentu seperti mengungkapkan cinta dan sayang dengan mencium dahi, wajar aja. Masalahnya, karena ada kontak fisik, bukan berarti bebas risiko kena penyakit. Sebutlah virus influenza yang mudah menular lewat kontak fisik. Ciuman tentu salah satu media penularan virus.


- Seperti disebut tadi, ciuman secara nggak langsung juga bisa mengakibatkan luka. Tentu kalo dilakukan dengan dorongan nafsu. Sebab, asal tau aja, ketika berciuman, hormon endorphin tubuh akan bereaksi dan mengakibatkan perasaan jadi senang. Selanjutnya, kita makin susah mengerem. Mungkin bisa menimbulkan rasa gemas. Nggak heran kalo sampe ada acara gigit-menggigit segala. Hiii...serem! (*)

0 Response to "Dangerous Kisses"

Posting Komentar

    Blog Archive

    About Me