Peter F. Drucker
Di atas segalanya, pemimpin bertindak sebagai pelaku, dan mereka melakukan
satu hal yang dapat mereka lakukan dengan sempurna, yaitu membuat
perbedaan.
Selama bertahun-tahun, saya berdiskusi dengan puluhan, bahkan mungkin
ratusan, pemimpin mengenai peran, saran-saran dan kinerja mereka. Saya
telah bekerja dengan perusahaan manufaktur raksasa dan perusahaan kecil,
dengan organisasi yang mencakup seluruh dunia. Saya telah bekerja dengan
sejumlah eksekutif yang luar biasa cerdas dan sejumlah kecil yang
biasa-biasa saja, dengan orang yang pandai berbicara soal kepemimpinan, dan
dengan orang-orang yang tampaknya tidak pernah memikirkan diri mereka
sebagai pemimpin atau setidaknya jaranb berbicara soal kepemimpinan.
Pelajaran yang muncul jelas sekali. Pertama, adalah mungkin ada "pemimpin
yang dilahirkan", namun jumlahnya terlalu sedikit untuk diandalkan.
Kepemimpinan harus dipelajari dan dapat dipelajari. Namun, pelajaran besar
kedua adalah bahwa "kepribadian kepemimpinan", "gaya kepemimpinan", dan
"sifat kepemimpinan", sesungguhnya TIDAK PERNAH ADA. Di antara sekian
banyak pemimpin efektif yang pernah saya temui dan bekerja sama selama
setengah abad ini, sebagian mengunci diri di dalam kantor dan yang lainnya
bergaul secara berlebihan. Sebagian (walaupun tidak banyak) adalah "orang
yang baik hati", dan yang lainnya merupakan penganut disiplin yang keras.
Sebagian bertindak cepat dan spontan; yang lainnya berulang kali
mempelajari berbagai hal sehingga butuh waktu lama untuk mengambil
keputusan. Sebagian bersikap hangat; yang lainnya tetap menjaga jarak.
Sebagian segera membicarakan keluarga mereka; yang lain tidak pernah
menyinggung apa pun selain tugas yang tengah dikerjakan.
Sebagian pemimpin sangat membosankan - meski hal ini tidak mempengaruhi
kinerja mereka. Sebagian lagi berupaya menghilangkan jejak mereka ketika
terjadi kegagalan - itu juga tidak mempengaruhi kinerja mereka sebagai
pemimpin. Sebagian menjalani kehidupan pribadi yang sangat sederhana,
bagaikan pertapa di padang gurun; yang lainnya suka pamer, suka mencari
kesenangan dan terang-terangan menyebutkan hal itu pada setiap kesempatan.
Sebagian adalah pendengar yang baik, namun di antara pemimpin yang paling
efektif yang pernah bekerja dengan saya, ada juga beberapa orang penyendiri
yang hanya mendengarkan suara hati mereka sendiri.
Satu-satunya sifat kepribadian yang sama-sama dimiliki pemimpin yang pernah
saya jumpai adalah sesuatu yang tidak mereka miliki: mereka TIDAK memiliki
KARISMA dan sedikit sekali yang menggunakan istilah itu maupun maknanya.
EMPAT HAL YANG HARUS DIKENALI
Semua pemimpin efektif yang saya jumpai, baik yang bekerja sama dengan saya
maupun yang semata-mata saya amati, mengetahui empat hal sederhana:
1--Satu-satunya definisi dari seorang pemimpin adalah seseorang yang
memiliki pengikut. Sebagian orang adalah pemikir. Sebagian lain adalah
nabi. Kedua peran itu penting. Namun, tanpa pengikut, tidak ada pemimpin.
2--Seorang pemimpin yang efektif bukanlah seseorang yang disukai atau
dikagumi. Ia adalah seseorang yang pengikutnya melakukan hal yang tepat.
Kepopuleran bukanlah kepemimpinan. Hasil adalah kepemimpinan itu.
3--Pemimpin sangat terlihat jelas. Oleh karena itu, mereka memberikan
teladan.
4--Kepemimpinan bukanlah masalah peringkat, hak istimewa, gelar, atau uang.
Kepemimpinan adalah tanggung jawab.
Terlepas dari keragaman yang nyaris tanpa batas dengan menghormati
kepribadian, gaya, kemauan, dan minat, pemimpin efektif bertingkah laku
sangat mirip seperti ini:
a--Mereka tidak memulai dengan pertanyaan, "Apa yang saya inginkan?" Mereka
memulai dengan bertanya, "Apa yang perlu saya lakukan?"
b--Kemudian mereka bertanya, "Apa yang dapat dan harus saya lakukan untuk
membuat perbedaan?" Hal ini harus merupakan sesuatu yang perlu dilakukan
sekaligus sesuai dengan kekuatan sang pemimpin dan gayanya yang paling
efektif.
c--Mereka selalu bertanya, "Apa misi dan sasaran organisasi? Apa yang
membentuk kinerja dan hasil dalam organisasi ini?"
d--Mereka sangat mentoleransi keragaman orang-orang dan tidak mencari
jiplakan yang sama dengan diri mereka sendiri. Bahkan jarang sekali mereka
bertanya, "Apakah saya menyukai orang ini atau tidak?" Namun, mereka
sepenuhnya, dengan keras, tidak bertoleransi jika hal itu menyangkut
kinerja, standar, dan nilai yang dianut seseorang.
e--Mereka tidak takut akan kekuatan rekan-rekan mereka. Mereka bangga akan
kekuatan itu. Entah mereka pernah mendengarnya atau tidak, moto mereka
adalah semua hal yang ingin dicantumkan oleh Andrew Carnegie di atas batu
nisannya: "Di sini terbaring seseorang yang menarik orang-orang yang lebih
baik daripada dirinya untuk bekerja padanya."
f--Mereka memastikan bahwa orang yang mereka lihat di dalam cermin pada
pagi hari adalah jenis orang yang mereka inginkan. Dengan jalan ini mereka
melindungi diri dari godaan terbesar yang dihadapi oleh seorang pemimpin:
melakukan berbagai hal yang populer daripada yang tepat, dan melakukan
hal-hal yang kurang penting, biasa-biasa, dan bermutu rendah.
g--Akhirnya, pemimpin efektif bukanlah pengkhotbah, mereka adalah pelaku.
Pemimpin efektif mendelegasikan banyak hal baik. Mereka harus melakukannya
atau mereka akan terbenam dalam setumpuk hal remeh. Namun, mereka tidak
mendelegasikan satu hal yang dapat mereka lakukan dengan sempurna;
satu-satunya hal yang akan membuat perbedaan, satu hal yang akan menetapkan
standard, satu hal yang ingin orang-orang kenang dari mereka. Mereka
melakukannya.
Tidak masalah anda bekerja di organisasi seperti apa; anda akan menemukan
peluang untuk belajar mengenai kepemimpinan dari semua organisasi, baik itu
pemerintah, swasta, dan nirlaba.
Saya menantang anda untuk bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan di dalam
organisasi saya yang akan benar-benar membuat perbedaan? Bagaimana saya
dapat sungguh-sungguh menetapkan teladan?"
Saya juga berharap bahwa di kemudian hari anda akan melakukannya.
(02042002)
(Disadur dari: Peter F. Drucker, Pemimpin Adalah Pelaku. Buku: A New
Paradigm of Leadership, Editor: Ken Shelton. Penerbit: Elexmedia
Komputindo)
Source: Rekan Kantor News Letter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pemimpin Adalah Pelaku"
Posting Komentar